Adalah
suatau upaya untuk memberikan akses dan control terhadap sumber daya, ekonomi,
social budaya, agar perempuan didaerah sekitar dapat mengatur diri dan
meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif
dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.
Sabtu, 23 Februari 2013
KURSUS DAN PELATIHAN
Kursus dan pelatihan adalah bentuk pendidikan
berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan keterampilan,standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan
serta pengembangan kepribadian profesional.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap
untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
PENDIDIKAN KEAKSARAAN
Keaksaraan (Literacy) secara sederhana
diartikan sebagai kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung. Bagi orang
dewasa yang buta aksara, kecakapan keaksaraan tidak hanya sekedar dapat
membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi lebih menekankan fungsi dalam kehidupan
sehari-hari. Secara luas, Keaksaraan didefinisikan sebagai pengetahuan dasar
dan keterampilan yang diperlukan oleh semua warga negara dan menjadi salah satu
dasar bagi penguasaan kecakapan hidup yang lain. Program keaksaraan di
Indonesia lebih dikenal dengan Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional,
sehingga berkaitan erat dengan fungsi dan/atau tujuan dilakukannya Pembelajaran di
dalam program pendidikan keaksaraan, serta adanya jaminan bahwa hasil
belajarnya benar-benar “bermakna/bermanfaat” atau “peningkatan mutu dan taraf hidup” warga
belajar dan masyarakatnya. Program ini ditujukan untuk melayani warga
masyarakat yang tidak dapat membaca dan menulis yang dikarenakan mereka tidak
dapat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan di sekolah formal.
Program pendidikan keaksaraan merupakan bentuk
layanan Pendidikan Non Formal untuk
membelajarkan warga masyarakat buta aksara, agar memiliki kemampuan
menulis,membaca, berhitung dan menganalisa, yang berorientasi pada kehidupan
sehari – hari dengan memanfaatkan potensi yang ada dilingkungan sekitarnya,
sehingga warga belajar dan masyarakat dapat meningkatkan mutu dan taraf
hidupnya.
Jumat, 22 Februari 2013
TAMAN BACAAN MASYARAKAT
Tujuan
Taman Bacaan Masyarakat
Dalam pengelompokan perpustakaan, taman bacaan masyarakat
tergolong dalam Perpustakaan Umun. Perpustakaan Umum (public library)
menurut Reitz (2004) adalah ”A library or library system that provides
unrestricted acces and services free of change to all the resident of a given
community, distric, or goegraphic region, supported wholly or in part by
publics funds”. Dalam pengertian sederhana defenisi di atas
menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem
perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya
perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah
tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).
Menyimak defenisi di atas, perpustakaan umum memiliki tugas yang sangat luas
dalam hal penyedia akses informasi kepada masyarakat.
Mengingat pentingnya perpustakaan umum sebagai perpustakaan
masyarkat umum, sehingga UNESCO (badan PBB yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan) menyatakan perpustakaan umum sebagai media kehidupan
bangsa. Pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkanManifesto perpustakaan
umum yang menyatakan bahwa perpustakaan umum harus tebuka bagi semua orang
tanpa membeda – bedakan warna kulit, jenis kelamin, usia, kepercayaan, ras.
Lebih rinci tujuan perpustakaan umum dalam manifesto Unesco (Sulistyo-Basuki,
1993):
- Memberikan kesempatan bagi umum
untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke
arah kehidupan yang lebih baik.
- Menyediakan sumber informasi
yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama mengenai topik yang
berguna bagi mereka yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
- Membantu warga untuk
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat
dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.
- Bertindak selaku agen
cultural , artinya perpustakaan umum pusat utama kehidupan budaya
bagi masyarakat sekitarnya.
Fungsi
dan Tugas Taman Bacaan Masyarakat
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apa pun jenisnya
telah disebutkan bahwa perpustakaan atau taman bacaan masyarakat mempunyai kegiatan
utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagi bentuk yakni tertulis (printed
matter) terekam (recorded matter) atau dalam bentuk lain.
Kemudian semua informasi tersebut diproses,
dikemas, dan disusun untuk disajikan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi
target dan sasaran akan menggunakan taman bacaan tersebut. Oleh karena itu
penyelenggaraan taman bacaan tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Untuk mewujudkan kandungan maksud dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang
aplikatif dan terencana secara konseptual serta tindakan yang kongkrit.
sumber : http://www.pustakaindonesia.org/2012/04/03/pengertian-tujuan-fungsi-dan-tugas-taman- bacaan-masyarakat-tbm/
Kamis, 21 Februari 2013
Sekilas tentang PKBM “MAR’IYATUL BAYAN”
- Susunan Badan pengurus
- Ketua : Marwan
- Wakil Ketua : Mare’ah, S.HI
- Sekretaris : Abdul Mustafid
- Bendahara : Sahminiati
- Bid. Sosbud : H.A.Anwar
- Bid. Administrasi : Hj. Rohaniah
- Bid. Program : Nurul Hidayatai
- Bid. PP : Qori’ah
Kec. Gunungsari, Kab. Lombok Barat - Prov. NTB,
Kode Pos : 83351.
4. Ijin Operasional dari Dinas Dikbud Kab. Lombok Barat
No : 821/296-PAUDNI/Dikbud/2012
Cakupan Kegiatan antara lain :
A.Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal, dan informal.
B. TBM MAR’IYATUL BAYAN
Memberikan layaanan kepada pemakai, seperti membaca,
meminjam, dengan cara cepat, tepat, mudah dan murah sebagai sumber informasi
baik secara manual maupuan menggunakan sarana teknologi informasi yang lengkap
dan ”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan perilaku / sikap (attitude).
C.Pendidikan Keaksaraan
Adalah sebuah
upaya pendidikan
luar sekolah dalam membelajarkan warga masyarakat penyandang buta aksara agar
memiliki mampu menulis, membaca dan berhitung untuk tujuan yang pada kehidupan
sehari-hari dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan
sekitarnya, untuk peningkatan mutu dan taraf hidupnya.
D.KURSUS DAN PELATIHAN
Salah satu bentuk Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
E. PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Adalah suatau upaya untuk memberikan akses dan control terhadap sumber
daya, ekonomi, social budaya, agar perempuan didaerah sekitar dapat mengatur
diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi
aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep
diri.
VISI MISI
Visi :
Positif
dalam berfikir, Kreatif dalam
Keterampilan, Bijak dalam
bertindak, Mandiri dalam
berkarya.
Misi :
- Meningkatkan keterampilan dan mutu warga belajar;
- Membuka gerbang informasi positif kepada masyarakat;
- Menjalin kerjasama yang berkesinambungan dan berdayaguna dengan semua pihak;
- Membantu peningkatan taraf hidup masyarakat;
Langganan:
Postingan (Atom)